Tuesday 16 February 2016

PERENCANAAN EKONOMI

Sebelum melakukan kegiatan ekonomi perlu adanya perencanaan yang matang, mulai dari persiapan dan kelengkapan yang akan di
pergunakan saaat kegiatan ekonomi berlangsung. Untuk itu perlu diketahui apa maksud dari perencanaan ekonomi itu. Berikut akan dibahas dengan lebih mendetail seputar perencanaan ekonomi dalam makalah.



MAKALAH

PERENCANAAN EKONOMI


                            FAKULTAS     : EKONOMI
                            PRODI              : MANAJEMEN
                           
                            NAMA KELOMPOK :
                            AHMAD UBAIDILLAH
ADI
NILA












UNIVERSITAS KH. ABDUL WAHAB KHASBULLOH
TAMBAKBERAS JOMBANG
BAB I
PENDAHULUAN
A.       Latar Belakang
Perencanaan adalah suatu langkah awal yang dilakukan sebelum melakukan sesuatu hal yang hendak di capai. Dengan rencana yang matang, kita dapat mengetahui kelemahan dan kelebihan dari tujuan yang akan di capai.
Dalam ilmu ekonomi didapati pelajaran tentang keorganisasian yang didalamnya terdapat sekumpulan orang yang berdiskusi atau sedang melakukan pekerjaan tertentu yang dilakukan secara bersama-sama. Dalam suatu organisasi ada visi dan misi (tujuan) yang harus dicapai dalam kurun waktu tertentu dan mengharapkan hasil yang maksimal. Untuk memperoleh hasil yang maksimal maka diperlukan persiapan sebelum bertindak, maka dari itu di perlukanlah adanya rencana yang disusun sedemikian rupa yang didalamnya menampung berbagai keputusan-keputusan atau pilihan-pilihan alternatif yang bisa digunakan untuk mencapai tujuan tertentu dalam waktu tertentu pula. Jika suatu organisasi memiliki rencana yang matang, mereka tidak akan kebingungan dalam bertindak karena semua masalah-masalah yang mungkin akan dihadapi telah diprediksi dan direncanakan solusinya. Sehingga kemungkinan besar organisasi bisa melaksanakan program-programnya dengan lancar tanpa kendala suatu apapun.
Perencanaan bisa menjadi suatu peta bagi kita yang ingin mengerjakan sesuatu. Mengapa bisa menjadi suatu peta? Karena dengan perencanaan yang tersusun secara sistematis dan rapi tidak akan membuat kita kebingungan saat menghadapi suatu persoalan yang menghalangi kerja kita. Ilmu ekonomi yang membahas tentang uang juga memerlukan adanya perencanaan, mau dipakai untuk apa uang tersebut atau bisa juga saat terjadi keterbatasan dana atau biaya bisa untuk merencanakan yang manakah kebutuhan yang harus didahulukan. Pada keadaan seperti itulah perencanaan ekonomi digunakan.

B.       Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan di bahas yaitu :
1.      Apakah yang dimaksud dengan perencanaan ekonomi?
2.      Apa fungsi dari adanya perencanaan ekonomi?
3.      Bagaimanakah proses dan tahapan dari perencanaan ekonomi?
C.       Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah adalah :
1.      Mahasiswa-mahasiswi mengetahui apa arti dari perencanaan ekonomi beserta fungsinya.
2.      Mahasiswa-mahasiswi bisa menegtahui pendapat para ahli tentang perencanaan ekonomi.
3.      Mahasiswa-mahasiswi memahami proses dan tahapan perencanaan ekonomi.
D.       Manfaat Penulisan
Adapun manfaat dari penulisan makalah ini yaitu agar penulis dan pembaca bisa memahami arti dari perencanaan mulai dari definisi, fungsi, proses, dan tahapan-tahapannya. Terlebih lagi penulis dan pembaca juga bisa mengetahui pendapat yang dikemukakan oleh para ahli okonom tetang perencanaan ekonomi.
BAB II
PEMBAHASAN
A.       Pengertian Perencanaan
Perencanaan merupakan suatu proses yang berkesinambungan yang mencangkup keputusan - keputusan atau pilihan – pilihan berbagai alternatif penggunaan sumberdaya untuk mencapai tujuan – tujuan tertentu pada masa yang akan datang (Conyers & Hills : 1994). Adapun beberapa pendapat dari para ahli tetang perencanaan yaitu sebagai berikut :
1.        Waterston (1965) Perencanaan adalah usaha sadar, terorganisasi dan terus menerus guna memilih alternatif yang terbaik dari sejumlah alternatif untuk mencapai tujuan tertentu
2.        Conyers & Hills (1994) mendefiniskan perencanaan sebagai suatu proses yang bersinambung yang mencakup keputusan-keputusan atau pilihan-pilihan berbagai alternative penggunaan sumberdaya untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu pada masa yang akan datang.
3.        MT Todaro (Economic Development, 7 th ed., 2000): Perencanaan Ekonomi adalah upaya pemerintah secara sengaja untuk mengkoordinir pengambilan keputusan ekonom dalam jangka panjang serta mempengaruhi, mengatur dan dalam beberapa hal mengontrol tingkat dan laju pertumbuhan berbagai variable ekonomi yang utama untuk mencapai tujuan pembangunan yang tela ditentukan sebelumnya.
4.        Jhingan: Perencanaan adalah teknik/cara untuk mencapai tujuan, untuk mewujudkan maksud dan sasaran tertentu yang telah ditentukan sebelumnya dan telah dirumuskan dengan baik oleh Badan Perencana Pusat. Tujuan tersebut mungkin untuk mencapai sasaran social, politik atau lainnya.
Walaupun belum ada kesepakatan yang di antara pakar ekonom berkenaan dengan istilah perencanaan ekonomi, dapat di ambil inti dari istilah perencanaan ekonomi mengandung arti pengendalian dan Pengaturan suatu perekonomian untuk mencapai sasaran dan tujuan tertentu dalam jangka waktu tertentu pula.
Dari beberapa pengertian dan pendapat dari para ahli di atas, dapat di simpulkan bahwa perencanaan ekonomi adalah proses berkesinambungan yang melibatkan beberapa keputusan atau pilihan untuk menegendalikan perekonomian yang digunakan untuk mencapai sasaran dan tujuan tertentu di masa depan dengan waktu tertentu pula.
Berdasarkan definisi diatas berarti ada empat elemen dasar perencanaan yaitu :
1.        Merencanakan berarti memilih
Definisi ini dikenalkan oleh Yulius Nyerere (mantan Presiden Tanzania) ketika menyampaikan pidato Repelita II Tanzania pada tahun 1969. Perencanaan merupakan proses memilih di antara berbagai kegiatan yang diinginkan karena tidak semua yang diinginkan tersebut dapat dilakukan dan tercapai pada saat yang bersamaan. Hal ini menyiratkan bahwa hubungan antara perencanaan dengan proses pengambilan keputusan sangat erat sehingga banyak literature perencanaan membahas pendekatan-pendekatan alternatif proses pengambilan keputusan, terutama sekali berkaitan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi pembuatan keputusan dan urutan-urutan tindakan di dalam proses pengambilan keputusan.
2.        Perencanaan merupakan alat pengalokasian sumberdaya
Penggunaan istilah “sumberdaya” di sini menunjukkan segala sesuatu yang dianggap berguna dalam pencapaian suatu tujuan tertentu. Sumberdaya di sini mencakup sumberdaya alam saja (tanah, air, hasil tambang, dan sebagainya), sumberdaya manusia, sumberdaya modal, dan keuangan, perencanaan mencakup proses pengambilan keputusan tentang bagaimana penggunaan suberdaya yang tersedia sebaik-baiknya. Oleh karena itu, kuantitas dan kualitas sumberdaya tersebut berpengaruh sangat penting dalam proses memilih di antara berbagai pilihan tindakan-tindakan yang ada.
3.        Perencanaan merupakan alat untuk mecapai tujuan
Konsep perencanaan sebagai alat pencapaian tujuan muncul berkenaan dengan sifat dan proses penetapan tujuan. Salah satu masalah yang sering dihadapi oleh seorang perencana adalah bahwa tujuan-tujuan mereka kurang didefiniskan secara tepat. Sering kali tujuan-tujuan tersebut didefiniskan secara kurang tegas, karena kadang kala tujuan-tujuan tersebut ditetapkan oleh orang lain (para pemimpin politik, misalnya)
4.        Perencanan untuk masa depan (Lincolin Arsyad,1999)
Salah satu elemen penting dalam perencanaan adalah element waktu. Tujuna-tujuan dalam perencanaan dirancanag untuk mencapai di masa yang akan datang dan oleh karena itu perencanaan berkaitan dengan masa depan.
Arthur lewis dalam bukunya berjudul Development Planning (1966). Membagi perencanaan dalam 6 (enam) pengertian yaitu :
1.        Istilah perencanaan seringkali dihubungkan dengan letak geografis, bangunan, tempat tinggal, bioskop dan lainnya. Di negara sedang berkembang hal ini sering disebut dengan istilah perencanaan kota dan negara (town and country planning) atau perencanaan kota dan daerah (urban and regional planning).
2.        Perencanaan mempunyai arti keputusan penggunaan dan pemerintah dimasa yang akan datang.
3.        Ekonomi berencana adalah ekonomi dimana setiap unit produksi hanya memanfaatkan sumber daya manusia, bahan baku, dan peralatan yang dialokasikan dengan jumlah tertentu dan menjual produknya hanya kepada perusahaan atau perorangan yang ditunjuk oleh pemerintah.
4.        Perencanaan berarti setiap penentuan sasaran produksi oleh pemerintah.
5.        Penerapan sasaran untuk perekonomian secara keseluruhan dengan maksud untuk mengalokasikan semua tenaga kerja, devisa, bahan mentah dan sumberdaya lainnya ke berbagai bidang perekonomian.
6.        Untuk menggambarkan sarana yang digunakan pemerintah untuk memaksakan sasaran-sasaran yang ditetapkan.
7.        Perencanaan sebenarnya merupakan suatu proses yang berkesinambungan dari waktu ke waktu dengan melibatkan kebijaksanaan (polycy) dari pembuat keputusan berdasarkan sumber daya yang tersedia dan disusun secara sistematis.
Maka pelaksanaan pembuatan perencanaan itu pada dasarnya adalah mengambil suatu kebijaksanaan dengan mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut (Soekartawi, 1990).
1.        Perencanaan berarti memilih berbagai alternatif yang terbaik dari sejumlah alternatif yang ada.
2.        Perencanaan berarti pula alokasi sumberdaya yang tersedia baik sumberdaya alam maupun sumberdaya manusia.
3.        Perencanaan mengandung arti rumusan yang sistematis yang didasarkan pada kepentingan masyarakat banyak.
4.        Perencanaan juga menyangkut masalah tujuan atau sasaran tertentu yang harus dicapai.
5.        Perencanaan juga dapat diartikan atau dikaitkan dengan kepentingan masa depan.
B.       Fungsi Perencanaan
Fungsi Perencanaan Ekonomi Beberapa buku literatur perencanaan pembangunan (Development planning) pembahasan terhadap pentingnya perencanaan ini sering dikaitkan dengan pembangunan itu sendiri. Dengan demikian, pembahasan pentingnya aspek perencanaan yang dikaitkan dengan aspek pembangunan dapat diklarifikasikan menjadi dua topik utama, yaitu :
1.        Perencanaan sebagai alat dari pembangunan.
2.        Perencanaan sebagai tolok ukur dari berhasil atau tidaknya pembangunan tersebut.
Perencanaan dianggap sebagai alat pembangunan karena perencanaan memang merupakan alat strategis dalam menuntun jalannya pembangunan. Suatu perencanaan yang disusun secara acak-acakkan (tidak sistematis) dan tidak memperhatikan aspirasi target group (sasaran), maka pembangunan yang dihasilkan tidak seperti yang diharapkan. Dengan demikian dalam konteks perencanaan, sebagai alat maka mempunyai keunggulan komprehensif sebagai berikut :
1.        Perencanaan dapat dipakai sebagai alat untuk dijadikan pedoman dalam pelaksanaan pembangunan.
2.        Perencanaan dapat dipakai sebagai alat penentuan sebagai alternatif dan berbagai kegiatan pembangunan.
3.        Perancanaan dapat dipakai sebagai penentuan skala prioritas.
4.        Perencanaan dapat dipakai sebagai alat peramalan (forecasting) dari kegiatan dari masa ke masa yang akan datang. (Soekartawi, 1990)
Sementara menurut Lincolin Arsyad fungsi-fungsi perencanaan adalah sebagai berikut:
1.        Dengan perencanaan diharapkan terdapatnya suatu pengarahan kegiatan, adanya pedoman bagi pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang ditujukan kepada tujuan pembangunan.
2.        Dengan perencanaan dapat dilakukan suatu perkiraan potensi-potensi, prospek-prospek perkembangan, hambatan serta resiko yang mungkin dihadapi pada masa yang akan datang.
3.        Perencanaan memberikan kesempatan untuk mengadakan pilihan yang terbaik.
4.        Dengan perencanaan dilakukan penyusunan skala prioritas dari segi pentingnya tujuan.
5.        Perencanaan sebagai alat untuk mengukur atau standar untuk mengadakan pengawasan evaluasi.
C.       Ruang Lingkup Perencanaan
Adapun lingkup perencanaan yaitu meliputi lingkup substantif dan lingkup tutorial. Lingkup substantif akan mencakup materi yang menjadi materi perencanaan, sedangkan lingkup tutorial akan mencakup area wawasan menurut perwilayahannya.

1.        Ruang Lingkup Subtantif
Ruang lingkup sunstantif meliputi tiga sasaran perencanaan yakni:
a.         Perencanaan Sosial (Sosial Planning) yaitu segala usaha perencanaan pembangunan yang berorientasi dan bermotivasi kepada segi kehidupan masyarakat, seperti perencaaan kesehatan, perencanaan pendidikan, perencanaan kebudayaan, perencanaan pemberantasan buta huruf, perencanaan kelembagaan dan lain-lain.
b.         Perencanaan Ekonomi (Ekonomic Planning) yaitu segala usaha perencanaan pembangunan yang berorientasi dan bermotivasi kepada segi pengembangan ekonomi. Produk perencanaan ekonomi antara lain adalah perencanaan peningkatan produksi, perencanaan peningkatan pendapatan, perencanaan pengembangan jasa, lapangan kerja dan lain-lain.
c.         Perencanaan Fisik (Fisical Planning) yaitu segala usaha perencanaan pembangunan yang berorientasi dan bermotivasi dalam aspek fisik sebagai wadah untuk menampung kegiatan ekonomi dan sosial dalam bentuk rencana tata guna lahan, perencanaan struktur ruang, perencanaan infrastruktur dan lain-lain. Perencanaan fisik yang berbasis subtansi perencanaan ekonomi adalah rencana tata ruang terbuka hijau, konservasi sungai, konservasi pantai dan lain-lain.
2.        Ruang Lingkup Teritorial meliputi:
a.         Wilayah, yaitu area di permukaan bumi yang memiliki batas secara geografis seperti pantai, aliran sungai atau wilayah hutan.
b.         Daerah, yaitu area yang memiliki batas yang ditentukan berdasarkan wewenang administratif pemerintahan yang ditentukan oleh peraturan perundangan tertentu, seperti perbatasan Provinsi Jawa Tengah dengan Jawa Timur, Daerah Tingkat II Kabupaten, Kota Madya seperti Kotamadya Bandung, Cianjur, Palembang dan lain-lain.
c.         Kawasan, yaitu area yang memiliki batas yang ditentukan berdasarkan kepada batasan fungsional yang dominan, seperti kawasan perdagangan, kawasan pendidikan, kawasan pusat kota, kawasan rekreasi, kawasan perkantoran dan lain-lain.
d.        Hirarki perencanaan meliputi subtansi manusia sebagai objek dan subjek perencanaan. Lingkup perencanaan berdasarkan hirarki di mulai dari perencanaan individu hingga ke perencanaan nasional.
e.         Perencanaan Individu, perencanaan ini berorientasi dalam tujuan pribadi dan lingkup ruang yang terbatas, misalnya perencanaan seorang mahasiswa, perencanaan seorang karyawan, perencanaan seorang dokter, dll.
f.          Perencanaan Keluarga/Rumah Tangga, perencanaan ini dilakukan oleh beberapa individu yang membentuk kelompok seperti rumah tangga, group band, suatu kantor, dll. Yang ruang lingkupnya ada dalam satu rumah.
g.         Perencanaan Lingkungan, perencanaan ini melibatkan berbagai kelompok atau kepentingan yang meliputi beberapa rumah/gedung dengan berbagai kegiatan fungsional yang beragam.
h.         Perencanaan Kota, perencanaan yang ruang lingkupnya meliputi beberapa lingkungan dan kawasan fungsional.
i.           Perencanaan Regional, perencanaan yang lingkupnya meliputi kota-kota, wilayah pedesaan serta kegiatan fungsional tertentu/wilayah khusus, termasuk lingkungan alami dan binaan.
j.           Perencanaan Nasional, perencanaan yang meliputi wilayah seluruh Negara. Tujuan dari perencanaan nasional adalah sebagai pedoman nasional yang memberi arahan pemanfaatan berbagai sumberdaya yang ada yang ditujukan bagi kesejahteraan seluruh bangsa.

D.       Proses Perencanaan
Proses Perencanaan Ekonomi Proses perencanaan merupakan hal mendasar yang harus diperhatikan oleh para pembuat keputusan (perencanaan), adapun proses perencanaan ekonomi tersebut dibagi kedalam empat tahap.
Tahap pertama, dimulai pada saat tujuan ditetapkan oleh pemimpin politik dan diterjemahkan ke dalam target kuantitatif untuk pertumbuhan, penciptaan kesempatan kerja, distribusi pendapatan, pengurangan kemiskinan, dan seterunnya. Para pemimpin polotik harus menentukan prioritas-prioritas tujuan untuk mengarahkan perencana jika terjadi beberapa konflik tujuan. Hasilnya adalah funsi kesejahteraan yang memberikan suatu ukuran apakah perencanaan (dan para perencana) akan memenui tujuan nasional atau tidak. Ukuran tersebut merupakan fungsi dan target-target tujuan yang biasanya cukup banyak jumlahnya. Umumnya orang menetapkan target kenaikan unutk suatu tujuan atau lebih, misalnya kenaikan GNP 6 persen per tahun dan kenaikan tingkat pengerjaan (employment) sebedar 4 persen per tahun, dan kemudian memerintahkan kepada perencana untuk mengembangkan program-program untuk mencapai tujuan tersebut. Alternatif ketiga adalah suatu fungsi kesejahteraan yang menunjukkan peringkat (urut-urutan tujuan), yang membuat para perencana untuk melakukan pertimbanga, misalnya pertumbuhan.
Tahap kedua, adalah mengukur ketersediaan sumberdaya yang langka selama periode perencanaan tersebut, tabungan, bantuan luar negeri, penerimaan pemerintah, penerimaan ekspor, tenaga kerja yang terlatih, dan lain-lain. Kesemuanya itu, bersama dengan keterbatasan administrasi dan organisasi, merupakan kendala (constraints) yang mengendalai kemampuan perokonomian tersebut unutk mencapai target-targetnya.
Tahap ketiga, hampir dari semua upaya ekonomi ditujukan untuk memilih berbagai cara (kegiatan dan alat) yang bisa digunakan untuk mencapai tujuan nasional. Pada tahap ini ditetapkan proyek-proyek investasi seperti jalan raya, jaringan irigasi, pabrik-pabrik, pusat-pusat kesehatan – yang termasuk dalam perencanaan nasional, kebijaksanaan harga, seperti nilai kurs, tingkat bunga, upah, pengaturan pajak atau sibsidi yang semuanya ini bias merangsang perusahaan swasta untuk mengembangkan tujuan-tujuan pembangunan nasional, dan perubahan keuangan (perbankan) atau penataan kembai sector pertanian, yang bias mengurangi hambatan-hambatan untuk mengubah dan mendukung kegiatan-kegiatan pembangunan lainnya.
Tahap keempat, perencanaan mengerjakan proses pemilihan kegiatan yang penting dan mungkin untuk mencapai tujuan nasional (welfare fungtion) tanpa terganggu adanya kendala-kendala sumberdaya dan organisasional. Hasil dari proses ini adalah strategi pembangunan (Development strategy) atau rencana mengatur kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan selama beberapa tahun (biasanya lima tahun). (Lincoln Arsyad, 1999)
Pertumbuhan dan Perkembangan Ekonomi menurut Adam Smith membagi tahapan pertumbuhan ekonomi menjadi lima tahap yang berurutan, yaitu dimulai dari masa perburuan, masa berternak, masa bercocok tanam, masa perdagangan dan yang terakhir adalah masa perindustrian. Menurut teori ini, masyarakat akan bergerak dari masyarakat tradisional kemasayarakat modern yang kapitalis. Dalam prosesnya, pertumbuhan ekonomi akan semakin terpacu dengan adanya sistem pembagian kerja antar pelaku ekonomi. Dalam hal ini, Adam Smith memandang pekerja sebagai salah satu input bagi proses produksi. Pembagian kerja merupakan titik sentral pembahasan dalam terori Adam Smith, dalam upaya meningkatkan produktifitas tenaga kerja. Dalam pembangunan ekonomi, modal memegang peran penting. Menurut teori ini, akumulasi modal akan menentukan cepat atau lambatnya pertumbuhan ekonomi yang terjadi pada suatu negara. Modal tersebut diperoleh dari tabungan yang dilakukan masyarakat. Adanya akumulasi modal yang dihasilkan dari tabungan, maka pelaku ekonomi dapat menginvestasikan kesektor riil, dalam upaya untuk meningkatkan penerimaannya.
Menurut Adam Smith proses pertumbuhan akan terjadi secara simultan dan memiliki hubungan keterkaitan satu dengan lain. Timbulnya peningkatan kinerja pada suatu sektor akan meningkatkan daya tarik bagi pemupukan modal, mendorong kemajuan tekhnologi, meningkatkan spesialisasi dan memperluas pasar hal ini akan mendorong pertumbuhan ekonomi semakin pesat. Proses pertumbuhan ekonomi sebagai suatu ‘fungsi tujuan’, pada akhirnya harus tunduk pada ‘fungsi kendala’, yaitu keterbatasan sumberdaya ekonomi. Pertumbuhan ekonomi akan mengalami keterlambatan jika daya dukung alam tidak mampu lagi mengimbangi aktivitas ekonomi yang ada. Keterbatasan sumberdaya merupakan faktor yang dapat menghambat ekonomi tersebut, bahkan dalam perkembangan hal tersebut justru menurunkan tingkat pertumbuhan ekonomi. (Mudrajad kuncoro, 1997)



BAB III
PENUTUP

A.       Kesimpulan
Pengertian dari perencanaan ekonomi sangatlah banyak dan berbeda-beda, namun pada dasarnya inti dari maknanya memiliki kemiripan antara pengertian yang satu dan pengertian yang lain. Para pakar ekonom juga beleum menemukan kesepakatan arti dari perencanaan ekonomi. Dengan istilah perencanaan ekonomi, dapat di ambil inti dari istilah perencanaan ekonomi mengandung arti pengendalian dan Pengaturan suatu perekonomian untuk mencapai sasaran dan tujuan tertentu dalam jangka waktu tertentu pula.
Setelah mengetahui berbagai pengertian dari para ahl ekonom tentang perencanaan ekonomi dan dari istilahnya, perencanaan ekonomi memiliki empat elemen dasar, yaitu :
1.        Merencanakan berarti memilih
2.        Perencanaan merupakan alat pengalokasian sumberdaya
3.        Perencanaan merupakan alat untuk mecapai tujuan
4.        Perencanan untuk masa depan (Lincolin Arsyad,1999)
Perencanaan juga memiliki beberapa fungsi. Dari beberapa literatur perencanaan pembangunan (Development planning) pembahasan terhadap pentingnya perencanaan ini sering dikaitkan dengan pembangunan itu sendiri. Perencanaan juga dianggap sebagai alat yang strategis. Perencanaan memiliki dua ruang lingkup yaitu ruang lingkup subtantif dan ruang lingkup tutorial.
Dalam pelaksanaan perencanaan ada beberapa tahapan-tahapan yang harus dilakukan diantaranya adalah tujuan seorang pemimpin, ketersediaan sumber daya yang langka, pemilihan berbagai cara untuk mewujudkan tujuan pembangunan nasional, perencanaan mengerjakan proses pemilihan kegiatan yang penting dan mungkin untuk mencapai tujuan nasional.



B.       Saran
Dalam penyajian materi dalam makalah ini, saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan kelemahan baik dari struktur penulisan maupun penyajian materinya. Karena itu, kami menerima kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak. Dan untuk itu kami  ucapkan terima kasih.
Breaking News
Loading...
Quick Message
Press Esc to close
Copyright © 2013 SETRAL EKONOMI All Right Reserved